Tidak Perlu Dibaca

Okey, jadi apa tujuanmu membaca laman ini. Hmm... sudah kukatakan, laman ini tidak perlu dibaca. Isinya apa? Percayalah, tidak ada informasi penting disini.


Well, well, well.
Aku ingin menceritakan sebab musabab adanya blogg ini. Sebenarnya dulu tidak terpikirkan sama sekali akan benar benar memiliki blogg. Hingga pada akhirnya aku dibuat geram dengan sesuatu hal. Tahu apa? Baca postingan pertamaku ya, aku malas buat cerita panjang kali lebar tentang itu, wkwkwk. Sudah dibaca? Belum dibaca? Hmm keterlaluan, padahal aku berharap kamu mau membacanya 😁. 

So, jika kamu bertanya kenapa bloggnya benama "Jemari Usil"? Karena memang awal mulanya karena usil. Usil untuk mengusili orang yang usil. Aku pun sadar diri, aku ini pada dasarnya bukan siapa - siapa, bukan seleb terkenal, bukan professor, bukan pula presiden. Sebab itu aku memilih menulis dan aku paham betul, yang akan memahami tulisan-tulisanku ini hanyalah orang orang yang sehobi, hobi membaca dan menyukai dunia jurnalistik namun enggan go public. Aku juga sadar bahwa aku tidak benar-benar pandai dalam membuat satu karangan, itu sebabnya aku memilih menulis di blogg saja, karena untuk tembus di media mainstream itu sulitnya minta ampun. Sayang kan kalau sudah susah payah menulis tapi malah hanya jadi koleksi pribadi.  


Siapa Aku?
Aku hanya seonggok daging yang banyak memiliki keterbatasan. Aku terbatas dalam menyampaikan pendapatku, maka aku berusaha menjebolnya dengan belajar "public speaking". Aku terbatas dalam desain grafis, maka aku berusaha menjebolnya dengan terus belajar mengoperasikan Corel Draw dan Adobe Photoshop. Aku terbatas dalam relasi, maka aku pun menjebolnya dengan pro aktif dan produktif di berbagai oganisasi. Betapa uniknya Allah menciptakan seonggok daging ini lengkap dengan keterbatasannya.

Kenapa Aku Menulis?
Sudah kukatakan, bahwa blogg ini bermula dari kegeraman atas ulah oknum tertentu dan di saat yang bersamaan kulihat yang lain memilih diam seolah tidak terjadi apa-apa. Ah, apalah aku. Aku berfikir setidaknya jika aku tak bisa berjumpa dengan banyak orang untuk menyampaikan pemikiranku, aku enggan bertemu tokoh-tokoh kelas atas, maka kukira satu tulisan ini sudah mampu mengerjakannya dalam sekali klik. Kenapa aku menulis? Karena aku bukan selebriti yang mudah didengar perkataannya dan diikuti pendapatnya. Kenapa aku menulis? Agar ini menjadi amal jariyah untukku di hadapan Allah kelak, dan jika aku mati, orang orang yang merindukanku bisa bernostalgia denganku melalui tulisan ini. Tak perlu foto selfie, tapi cukuplah tulisan yang menggambarkan gejolak yang terjadi dalam diriku selama ini.

Well, siapa aku?
Menurutmu siapa?
Aku bukan siapa-siapa.
Sebab itu, aku menulis disini.

Comments

Popular posts from this blog

“ABRAHAMIC FAITHS”, BAGIAN DARI PROPAGANDA PLURALISME (MELURUSKAN KESALAHPAHAMAN TERHADAP KITAB-KITAB TERDAHULU) 2

Mengapa Harus HTI dan Bagaimana Setelahnya?

GANTUNG DIRI DI DALAM RUMAH; BUKTI GAGALNYA DIDIKAN KELUARGA

“ABRAHAMIC FAITHS”, BAGIAN DARI PROPAGANDA PLURALISME (MELURUSKAN KESALAHPAHAMAN TERHADAP KITAB-KITAB TERDAHULU) 1