Posts

Showing posts from 2016

Perjalanan Hijrah (Episode III)

GAK COCOK, MEL! "Eh! tuh tuh.. coba lihat!" ujarku pada Mey, Nana dan Ola sambil mengisyaratkan mereka untuk melihat sesuatu di belakang Mey. Ketiganya terlihat mencari sesuatu yang kuisyaratkan. Siang itu kami berempat berkumpul di satu meja di sisi kanan koridor Perpustakaan UB. Kami menunggu dua orang teman lainnya untuk mengerjakan tugas kelompok. Ola dan aku duduk berhadap-hadapan. Mey duduk di sebelah Ola dan Nana di sebelahku. Mey, asyik dengan laptopnya. Nana dengan buku bacaannya dan Ola dengan handphone -nya. Mey, Nana dan Ola; ketiganya adalah teman sepaket. Ya, ibarat berbelanja, kita masuk dalam promo "beli satu dapat tiga". Mataku asyik menyisiri pemandangan di koridor perpustakaan. Wajah-wajah kudapati terfokus pada monitor laptop dan handphone -nya. Jika tidak, pasti pada bukunya, laporannya atau teman diskusinya. Yah, hanya begitu begitu saja pemandangan di koridor perpustakaan. Hingga mataku tertuju pada kain biru dongker sepanjang 156

Perjalanan Hijrah (Episode II)

DITEROR BAYANGAN HITAM Percakapan dengan bayangan itu bukan yang pertama aku alami. Entah berapa kali, telah sering aku dibuat malu oleh bayanganku sendiri. Dulu, pertama aku berdilaog dengannya ketika tahun 2013 silam. Saat senja. Sepulang dari kegiatan kelas di kampus. Aku menyusuri persimpangan FPIK (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan) dan Fapet (Fakultas Peternakan) yang masih dipenuhi dengan pepohonan rimbun. Pandanganku tertuju pada bayanganku yang seolah memberi corak yang hidup pada jalan yang kususuri. Adakalanya bayangan tubuhku menyatu dengan bayangan ranting dan dedaunan yang bergemulai di atasku. "Apakah kau melihatku begitu menarik?" "Ya, kau begitu menarik," gumamku tersenyum bangga "Siluetmu itu indah, menggambarkan kau begitu mempesona," tambahku. "Kau rupanya suka memuji diri sendiri," "Ah, bukan begitu. Tapi aku sedang mensyukuri nikmat Tuhan untukku" "Mensyukuri? Yakin?" Aku hanya membalasnya

Perjalanan Hijrah (Episode I)

BAYANGAN HITAM Senja bersinar di barat. Benang-benang merah menghiasi langit sore itu. Di bawah rerimbunan dahan, manusia-manusia seolah membawa seorang temannya masing-masing. Seorang teman yang hanya bisa dilihat namun tidak dapat disentuh. Seorang teman yang begitu menyerupai diri mereka masing-masing namun ia kehilangan warna. Begitu gelap. Ya, itulah bayangan. Setiap manusia kini bersama bayangannya masing-masing. Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) tak pernah kehilangan khasnya. Barisan motor dan mahasiswa berransel gemuk selalu memenuhi fakultas ini. Pagi, siang, sore, malam, hari aktif dan hari libur sama saja. Inilah salah satu fakultas dengan rutinitas terpadat di Universitas Brawijaya. Aku melangkah turun dari trotoar FT UB kemudian berpindah ke trotoar berikutnya. Di trotoar ini semakin kudapati jelas bayanganku. Betapa ia menggambarkan siluet tubuh yang indah. Jadi terngiang pujian demi pujian yang pernah terdengar untuk tubuh ini. "kamu minum j