Posts

Showing posts from September, 2017

“ABRAHAMIC FAITHS”, BAGIAN DARI PROPAGANDA PLURALISME (MELURUSKAN KESALAHPAHAMAN TERHADAP KITAB-KITAB TERDAHULU) 1

Image
Bismillahirrahmanirrahiim. “ABRAHAMIC FAITHS” , atau dikenal dengan Agama Ibrahimiah merupakan istilah yang digunakan untuk mengelompokkan agama-agama tertentu yang diyakini dibawa oleh Ibrahim dan keturunannya. Agama-agama yang dimaksud adalah Yahudi, Kristen dan Islam. Ketiga agama ini diyakini mengenal tuhan yang satu (monoteis), Allah. Bersamaan dengan konsep Abrahamic Faiths, muncul pula istilah Agama-Agama Samawi (Agama-Agama Langit) yang dimaknai sebagai agama yang mendapatkan wahyu langsung dari langit (Tuhan). Wahyu yang dimaksud diantaranya, Kitab Taurat, Kitab Injil dan Al-Qur’an. Berangkat dari pemahaman ini maka mereka yang membenarkan konsep Abrahamic Faiths membenarkan pendapat yang menyatakan bahwa Yahudi (Jewish), Nasrani (Christian) dan Islam adalah sama, sebab diturunkan oleh Tuhan yang sama melalui lelaki-lelaki terpilih keturunan Ibrahim. Dikatakan pula bahwa kedudukan tiga agama ini adalah setara, maka, tidak ada satupun diantara agama-agama ini yang boleh

“ABRAHAMIC FAITHS”, BAGIAN DARI PROPAGANDA PLURALISME (MELURUSKAN KESALAHPAHAMAN TERHADAP KITAB-KITAB TERDAHULU) 2

Image
Sebelumnya kita telah mempertanyakan keganjilan demi keganjilan dari Abrahamic Faiths . Dibahas pula ayat-ayat Al-Qur'an yang sebenarnya sudah cukup menjelaskan kebodohan dalam konsep Abrahamic Faiths / Agama-Agama Samawi. Namun jika penjelasan masih belum cukup, Penulis telah menambahkan keterangan yang kiranya akan memuaskan akal Pembaca. Bismillahirrahmaanirrahiim. Yahudi dan Nasrani Bukan Agama Samawi Disini Penulis berusaha menyusun ‘puzzle-puzzle yang hilang’ yang telah membuat kesalahpahaman berjamaah di tengah-tengah kaum muslimin. Bahayanya kesalahpahaman ini adalah secara sadar atau tidak, seorang muslim ikut memfitnah Allah sebagai pihak yang betanggungjawab atas adanya agama jahil dan kufur, yakni Yahudi dan Nasrani. Pendidikan di bangku sekolah yang banyak menitikberatkan hafalan dan kajian hanya pada buku-bukunya dan bukan pada Kalam-Nya, menjadi alat yang sukses untuk memasukkan racun-racun ini pada anak-anak muslim. Maka jangan heran, jika